
Kota Bandung – Peran dan fungsi BPR Kota Bandung sebagai lembaga keuangan daerah seharusnya memberikan kontribusi signifikan bagi pemerintahan Kota Bandung, Namun jika kontribusi tersebut belom optimal, beberapa kemungkinan kendala yang dihadapai BPR Kota Bandung antara lain :
. Keterbatasan Modal ; Modal dasar PBR Kota Bandung sebesar Rp.1 triliun, namun modal yang telah di setor hanya sekitar Rp.123 miliar. Hal ini dapat membatasi kemampuan BPR dalam memberikan kridit dan meningkatkan pendapatan.
. Efisiensi dan Produktivitas; Perlu dilakukan evaluasi terhadap Efisiensi dan produktifitas operasional BPR Kota Bandung, untuk memastikan bahwa biaya operasional tidak perlu tinggi dan sumber daya manusia di optimalkan.
.Diversifikasi Produk dan Jasa : BPR Kota Bandung perlu meningkatkan diversifikasi produk dan jasa untuk meningkatkan meningkatkan pendapatan, seperti pengembangan produk kridit yang lebih vareatif dan peningkatan layanan keuangan digital.
. Kerja Sama dengan Pemetintah Daerah :
Perlu dilakukan peningkatan Kerja Sama dengan pemerintahan daerah untuk meningkatkan peran BPR Kota Bandung dalam pengelolaan dana pemerintah dan pelaksanaan program program pembagunan daerah. Untuk meningkatkan potensi BPR kota Bandung, beberapa solusi dan gagasan yang dapat dilakukan antara lain, meningkatkan potensi BPR kota Bandung,
beberapa solusi dan gagasan yang dapat dilakukan antara lain ;
.Meningkatkan Literasi Keuangan :
Meningkatkan kesadaran dan literasi keuangan masyarakat untuk meningkatkan permintaan produk dan jasa keuangan BPR Kota Bandung.
. Pengembangan Tehnologi ;
Mengembangkan tehnolgi untuk meningkatkan efesiensi dan kualitas layanan BPR Kota Bandung, seperti pegembangan sistem informasi managemen dan layanan keuangan digital.
.Peningkatan Kapasitas SDM ;
Meningkatkan Kapasitas sumber daya manusia BPR Kota Bandung melalui pelatihan dan pengembangan kompetensi untuk meningkatkan kualitas layanan.
.Strategi Pemasaran : Mengembangkan Strategi Pemasaran yang efektif untuk meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat terhadap produk dan jasa BPR Kota Bandung.
Dengan demikian, BPR Kota Bandung masih layak untuk di kembangkan dan ditingkatkan potensinya sebagai lembaga keuangan daerah yqng berperan penting dalam pembagunan ekonomi daerah Kota Bandung.
Aspek Evaluasi :
. Kompetensi dan Pengalaman;
Apakah Direksi memiliki pengetahuan dan Pengalaman yang memadai di bidang perbankan?
. Struktur Organisasi; Apakah struktur organisasi BPR sudah efektif dan efisien?
.Tata Kelola: Apakah BPR telah menerapkan prinsif prinsif Tata Kelola yang baik, seperti transparansi, akuntabilitas, dan independensi ?
. Kinerja : Apakah kinerja BPR sudah optimal dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi pendapatan pemerintah Kota Bandung ? Peraturan yang berlaku ?
. Jumlah Direksi BPR ditentukan berdasarkan besarnya Jumlah modal inti BPR , dengan ketentuan :
. Jumlah Direksi BPR ditentukan berdasarkan besarnya jumlah modal inti BPR , dengan ketentuan :
. Minimal 3 anggota Direksi untuk BPR dengan modal inti _ Rp 50 miliar
. Minimal 2 anggota Direksi untuk BPR dengan modal inti _ 50 miliar
. Direksi tidak boleh memilki hubungan keluarga atau semenda sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi dan/ atau anggota Dewan Komisaris
. Direksi dilarang merangkap jabatan pada bank dan / atau perusahaan lain, kecuali sebagai pegurus asosiasi industri PBR dan / atau lembaga pendidikan.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi :
. Mengelola BPR sesuai dengan wewenang dan Tanggung jawabnya
. Menerapkan tata Kelola pada setiap kegiatan usaha BPR
. Menindaklanjuti temuan audit interen dan eksternal, serta hasil Pengalaman dari Otoritas Jasa keuangan ( OJK ) dan/ atau Otoritas lainya Dengan
melakukan evaluasi berdasarkan aspek aspek
tersebut dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku,
BPR dapat menentukan apakah perlu dilakukan PEROMBAKAN managemen untuk meningkatkan kinerja dan kontribusi bagi pendapatan Pemerintah Kota Bandung.
Semoga saja ini menjadi bahan diskusi yang terkait lainya, agar BPR Kota Bandung semakin berubah dalam managemen dan menjadi bank Bandung
Menjadi harapan masyarakat Kota Bandung.
PEGAMAT KEBIJAKAN PUBLIK
DAN POLITIK.
R. WEMPY SYAMKARYA.